Perlu diketahui bahwa 80%-90% kejadian stroke akibat sumbatan dengan penyebab utama aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan lemak yang berlebihan.
Jenis sayuran yang dimaksud adalah sawi hijau atau Brassica juncea L. Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan jenis sayuran dengan daya ekonomis yang tinggi dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Tanaman yang satu ini dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Dengan melihat kondisi alam di Indonesia, sawi hijau adalah salah satu tanaman yang potensial untuk diproduksi dalam jumlah banyak.
Secara umum, kemampuan produksi sawi nasional adalah 8 – 10 ton/ ha. Sawi hijau (Brassica juncea L.) memiliki kandungan glucosinolates tertinggi dibandingkan sayur jenis brassica lainnya. Glucosinolates merupakan prekursor indole-3-carbinol yang berperan untuk mencegah kejadian aterosklerosis yang berujung pada stroke iskemik.
Orang yang banyak mengonsumsi lemak cenderung berisiko tinggi mengalami hiperlipidemia yang akan berujung pada terbentuknya plak calon aterosklerosis. Tanaman sawi dapat diolah dengan mudah. Biasanya sawi hijau digunakan untuk campuran pada berbagai masakan Indonesia, misalnya mie ayam, bakso, capcay atau digunakan untuk lalapan sambal.
(KQ)
Faktor tersering penyebab kejadian aterosklerosis adalah diet tinggi lemak yang tidak terkontrol. Ada salah satu jenis sayur yang sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia, tetapi belum banyak yang tahu bahwa sayuran tersebut potensial sebagai terapi preventif untuk penderita stroke dan dapat menjadi komoditas unggulan Indonesia.
Tanaman yang satu ini dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Dengan melihat kondisi alam di Indonesia, sawi hijau adalah salah satu tanaman yang potensial untuk diproduksi dalam jumlah banyak.
Tonton Juga

0 Komentar