Makam ini sangat terkenal di kalangan masyarakat setempat. Saking terkenalnya, tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata spiritual atau peziarah. Meskipun tempat pemakaman terletak di garis pantai pemisah antara samudra Indonesia dan Sungai Opak namun tempat ini sering dikunjungi banyak wisatawan untuk sekedar berziarah.
Syekh Bela-Belu memiliki nama kecil Jaka Bandem, yang mana merupakan salah satu putaran terakhir dari Prabu Brawijaya di era kerajaan Majapahit. Saat pada masa kejayaan, kerajaan Majapahit terlibat perang saudara hingga berlarut-larut. Perang tersebut dinamakan dengan Perang Paregreg.
Jaka Bandem beserta para pengikutnya kemudian memutuskan untuk keluar dari kerajaan. Ia menyisir daerah aman dan tenang, dari timur menuju barat di sepanjang pesisir pantai selatan. Karena kawasan itu dianggap aman dan belum dirambah orang, perjalanan Jaka Bandem bersama para pengikutnya kemudian sampailah ke Parangtritis. Di situlah ia merasa aman, tentram dan jauh dari keramaian.
Mengetahui bahwa di daerah itu ada sebuah padepokan, lantas orang-orang kemudian berdatangan untuk bermukim sekaligus belajar bercocok tanam, ilmu kebatinan, beladiri dan berbagai ilmu lainnya dari Syekh Bela-Belu.
Tonton Juga

0 Komentar