Seiring berjalannya waktu, lambat laun lokasi ini sering digunakan sebagai wisata spiritual. Pengunjung dari berbagai latar belakang banyak yang melakukan tetirah. Tak hanya para pelaku kebatinan dan kejawen, umat Budha dan Hindu pun sangat sering melakukan peribadatan di sini. Hingga akhirnya mulai bermunculanlah bangunan-bangunan candi yang berbentuk Pura untuk tempat ibadah umat Hindu yang kemudian diberi nama Pura 'Segara Wukir'. Juga candi yang memiliki stupa sebagai tempat ibadah umat Budha. Masjid yang megah pun akhirnya didirikan pula di lokasi wisata ini. Para penganut kepercayaan dan kejawen biasanya bersemedi di candi 'Moyodipo'.
Semua tempat ibadah ini menyatu dalam satu kompleks pantai Ngobaran. Menurut keterangan juru kunci, justru ke depan sudah ada wacana untuk dibangun satu tempat peribadatan lagi, yaitu gereja.
Pantai Ngobaran ini menjadi salah satu tujuan wisata pantai yang termasuk paling ramai dikunjungi. Terutama ketika ada acara-acara ibadah sesuai hari besar masing-masing agama. Pada saat Melasti misalnya, hari besar umat Hindu, tak hanya pengunjung yang berasal dari pulau Jawa saja, melainkan dari pulau Bali pun berjubel. Kenapa warga Bali malah pada datang ke sini padahal di Bali sudah banyak Pura? Jawaban menurut sang juru kunci dikarenakan masyarakat Bali sangat percaya bahwa penganut Hindu yang tertua dan penyebaran agamanya berasal dari Jawa. Dan sejarah di Ngobaran ini adalah salah satunya.
Begitu pun acara-acara adat masyarakat sekitar seperti nyadran, suran (1 Syuro) dan sebagainya. Sangat menyita tempat karena padatnya pengunjung ketika acara-acara ini berlangsung. Nah bagi traveler yang justru ingin menghindari berjubelnya pengunjung sebaiknya datang ketika hari-hari biasa agar lebih bisa maksimal dan puas menikmati keindahan dan eksotisme pantai Ngobaran.
Tonton Juga

0 Komentar