Ada yang berbeda dalam pelaksanaan pemilu pada kali ini. Pasalnya dengan adanya pandemi covid-19 menyebabkan rencana teknis pelaksanaan pilkada dan semua sarana prasarananya menjadi sedikit lebih rumit. Semisal, buku panduan juknis KPPS yang memuat sebanyak 112 halaman harus dipelajari setiap anggota secara soft file (e-book). Sistem pelaporan hasil pemungutan suara selain secara hard file juga sekarang menggunakan soft file input data 'SIREKAP'.
Cukup menyulitkan sosialisasi dan edukasi hal baru dengan adanya pembatasan berkumpul. Pihak KPU telah menyiapkan tutorial secara terpadu terhadap seluruh anggota KPPS di Gunungkidul menggunakan aplikasi zoom dan media sosial telegram. Hal baru dengan melibatkan banyak orang tentu akan sedikit sulit pengkondisiannya. Belum lagi hal-hal teknis yang bisa disebut sepele namun krusial.
"Mau download apikasinya tidak punya kuota utama, apalagi mengaksesnya," keluh Annisa, salah satu anggota di KPPS Karangnongko.
"HP saya tidak support, punya saya jadul," ucap anggota lainnya.
"Walaupun dengan kondisi yang sulit, seperti bimtek khusus untuk sirekap tidak ada secara offline dan buku panduan hingga saat ini masih berbentuk file, kita tetap harus mempersembahkan hal terbaik agar Gunungkidul bisa mencapai cita-citanya," ajak Anna, selaku ketua PPS Kalurahan Wiladeg.
Lurah Wiladeg Kaniyo dalam sambutannya menyampaikan, "hendaknya hasil dari pilkada nanti dapat mencapai hasil terbaik dan fair bagi semuanya."
Selanjutya Tarman selaku Panitia Pemilihan Kapanewon (PPK) Kapanewon Karangmojo mengingatkan, "kita harus netral dalam melayani dan menjaga berlangsungnya pilkada."
Bimtek yang dilaksanakan hari ini bagi KPPS Kalurahan Wiladeg secara garis besar berlangsung lancar hingga acara berakhir.
Tonton Juga

0 Komentar