Di Padukuhan Banjardowo, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo banyak sekali tumbuh tanaman Jambu Mete atau lazim juga disebut Kacang Mede. Kacang mede, sudah lama menjadi camilan favorit masyarakat umum dan sangat banyak dicari, terutama pada masa-masa menjelang hari raya. Aneka penganan dan produk olahan yang menggunakan kacang mede sebagai bahan utama ataupun pelengkap dan campuran makanan lainnya seperti coklat, selalu menjadi incaran. Kacang mede berasal dari tanaman jambu mete (Anacardium Occidentale L). Tanaman ini sangat unik, disebut jambu tetapi sebenarnya bukan jambu. Disebut kacang, tetapi juga bukan termasuk dalam famili kacang-kacangan.
Tanaman ini secara kekerabatan justru lebih dekat dengan mangga (Anacardiaceae). Bagian yang disebut ‘buah jambu mete’ juga bukan buah yang sebenarnya, ia hanya merupakan buah semu. Buah sejatinya justru yang disebut kacangnya itu.
Di Kapanewon Karangmojo terdapat kelompok usaha bersama (Kube) yang mengolah biji mete menjadi camilan yang elit tentunya.
Namun dikarenakan Ketua Kelompok dari Kube ini sedang berhalangan menjalani terapi pengobatan, Lestari akhirnya melakukan pekerjaannya secara individu dan seporadis.
"Saya berinisiatif untuk tetap bergerak sendiri karena menyayangkan jika dihentikan, karena masa depan saya ada di pengolahan mete ini," ucapnya.
Kube ini dulunya dibantu Dinas Perkebunan dan pernah dibuatkan pelatihan tentang cara pengolahan mete yang baik dan diberikan alat bantuan berupa timbangan, kace, box dan banyak lagi dengan nominal sejumlah Rp. 111 juta.
Alat yang lengkap membuat para pengolah mete menjadi lebih semangat, mudah dan modern dalam produksinya. Salah satunya Lestari ini, mengaku puas dengan pemberian dari Dinas Perkebunan.
"Pemberian itu sangat bermanfaat dan saya bersyukur sekali atas kesempatan untuk memiliki alat - alat ini," jelasnya.
Proses pembuatan kacang mete siap saji secara bertahap. Langkah - langkah yang harus dilakukan adalah tentu memetik buahnya terlebih dahulu kemudian memilih buah yang matang dan menjemurnya. Setelah itu dikupas menggunakan alat kupas yang unik, baru masuk proses sangrai agar bertambah kering untuk membersihkan kulit arinya, selanjutnya dimasukkan ke oven dengan waktu tertentu untuk menyempurnakan tingkat kekeringannya. Baru setelah itu mulai digoreng dan jika ingin dibumbuipun juga bisa tergantung selera. Untuk penjualan dalam kondisi mentah maka setelah proses terakhir tersebut langsung dilakukan packing tanpa digoreng.
Nah, siapa yang ingin coba memasaknya sendiri dengan rasa yang sesuai selera, siapapun bisa memesan mete yang sudah diproses dan tinggal menggorengnya sendiri, ingat ya jangan sampai gosong karena jelas rasanya akan pahit. Pesan kepada Lestari tentu jauh lebih murah karena ke pabriknya langsung. Katanya ia siap mengirim ke manapun. Kualitas pasti terjamin original tanpa bahan pengawet. Sudah siap mencoba?
(GalineAs)
Tonton Juga

0 Komentar